Pesona Dee

Dee, nama pena dari Dewi Lestari. Seorang penulis perempuan yang namanya bersemayam manis di hati saya. Saya jatuh cinta berkali-kali padanya, pada setiap untaian kalimat yang dituliskannya dalam bukunya dan pada beberapa kisah hidup yang ia sajikan singkat lewat media sosialnya.


Belum semua karya Dee tuntas saya baca, tapi saya tak ragu menyebutnya sebagai salah satu penulis yang sangat saya kagumi. Entahlah, bagi saya Dee lewat karyanya mampu menyihir pembacanya. Seakan-akan ada mantra yang terselip di sana, tiba-tiba saja saya seperti berjalan-jalan ke dunia lain yang seperti digambarkan Dee dalam novelnya. Perasaan ini sangat kuat ketika saya membaca serial Supernova, Madre dan Rectoverso. Begitu indah dan berkesan.


Saya selalu percaya bahwa bacaan kita akan berpengaruh terhadap cara kita memandang dunia. Pengaruh semacam ini saya rasakan saat membaca karya Dee yang berjudul Filosofi Kopi. Novel hits Dee yang juga sempat meledak ketika difilmkan. 


Dahulu saya sering bertanya-tanya mengapa banyak orang yang begitu cinta pada kopi. Sedangkan saya, mengenal kopi sebagai minuman pahit yang pernah membuat saya kembung. Cara pandang tersebut berubah setelah saya tuntas membaca Filosofi Kopi. Dee berhasil membangun rasa penasaran dalam diri saya untuk mulai mencicipi kopi dengan penuh cinta. Akhirnya saya menjadi penikmat kopi, meski bukan pemuja ataupun pecandunya.


Oleh-oleh dari buku filosofi kopi sangat manis, saya menjadi mengerti mengapa sebagian orang menjadi cukup fanatik pada pilihan jenis kopinya. Dimulai dari pemilihan benih biji kopi, proses perkebunannya, sampai kemudian meracik dan menghidangkannya dibutuhkan kesungguhan, skill dan sentuhan cinta. Jika kita bawa pesan ini dalam kehidupan, Dee seperti sedang berbisik bahwa setiap pilihan yang telah kita ambil akan menjadi istimewa jika dijalankan dengan kesungguhan dan cinta. Selamat malam, selamat menikmati kopi bagi para penikmatnya. Selamat mencintai pilihan hidup kita dengan indah, layaknya kita mencintai kopi yang tak lepas dari pahit.


Nduk Zhee, 19 Juni 2020

Komentar

  1. Filosofi Kopi memang sebuah masterpiece yang membuat gelombang masif di antara manusia untuk menemukan makna kehidupan dan kelakuannya melalui kopi. Saya juga pengagum Mbak Dee, Mbak Jazil. Aroma Karsa menyihir saya untuk tergila-gila kagum kepada sosok karakter tokoh utamanya, Jati Wesi.

    BalasHapus
  2. Saya malah belum membaca yang Aroma Karsa mbak Za, hehehe
    Awal mula saya jatuh cinta adalah lewat serial Supernova. Dee sungguh menggambarkan kehidupan yang khayalan yang sarat makna. Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Terlepas dari itu kekuatan bahasanya yang benar-benar menyihir saya seakan masuk dalam dunia Supernova tersebut. Ah, terlampau indah. 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer